Menikmati Para Budak Cantik Di Penampungan (Slaves of the Shelter)
Di balik tembok baja dan gemuruh hujan kota bawah tanah, tersembunyi sebuah tempat yang tak pernah disebut dalam laporan resmi—The Shelter. Didirikan pasca-perang sebagai perlindungan bagi yang tersisa, kini Shelter berubah menjadi penjara berlendir keinginan dan kuasa.
Para “penghuni”—mayoritas wanita yang terlilit hutang, dibuang keluarga, atau sekadar hilang dari dunia atas—dipaksa tunduk oleh sistem yang kejam. Mereka diberi tempat tidur, makanan, dan keamanan… dengan harga tubuh dan kendali diri. Mereka tak lagi memiliki nama, hanya nomor, dan satu per satu menjadi budak dari aturan Shelter: patuhi, layani, atau lenyap.
Tapi di tengah kegelapan, seorang perempuan muda dengan luka masa lalu dan hasrat memberontak menyusun rencana kabur. Dengan tubuh yang telah dijadikan komoditas dan jiwa yang nyaris hancur, ia mencari sekutu, cinta, dan celah dalam tembok Shelter yang selama ini tak tergoyahkan.
Namun, semakin dalam ia menyusuri labirin kekuasaan dan seksualitas Shelter, semakin ia mempertanyakan: apakah kebebasan sungguh ada… atau justru hasrat liar telah menjadikannya bagian dari Shelter selamanya?
Komentar