Murid Muridku Yang Menjadi Binal (My Students Who Became Parents)
Sekian tahun berlalu sejak aku meninggalkan ruang kelas yang dulu menjadi tempatku membimbing puluhan anak muda mencari arah hidup. Tapi suatu hari, mereka kembali—bukan lagi sebagai murid yang duduk diam mencatat, melainkan pribadi-pribadi yang keras kepala, berani, dan membawa masa lalu bersamaku.
Beberapa dari mereka tampak berubah total—gaya bicara, tatapan, cara menantang dunia. Namun yang paling mengganggu bukanlah perubahan itu, melainkan bagaimana mereka kini mencoba menguji batas: antara hormat dan keingintahuan, antara masa lalu dan godaan masa kini.
Aku pun ditarik ke dalam permainan emosi yang rumit. Di mana peran sebagai guru perlahan digeser oleh keraguan: apakah aku benar-benar masih punya kendali, atau justru aku yang sedang diuji oleh orang-orang yang dulu pernah kusebut murid?
Komentar