Percayalah! Malam Pertamaku Akan Aku Persembahkan Untukmu (Believe! I Will Offer You My First)
Dia selalu dijaga, selalu dituntut untuk sempurna. Seluruh hidupnya dikendalikan oleh aturan, keluarga, dan reputasi. Tapi satu hal yang tak bisa mereka atur… adalah rasa percaya yang tumbuh dalam hatinya.
Dan rasa itu tumbuh padanya—lelaki yang datang tanpa janji, tapi menyentuhnya lebih dalam dari siapa pun.
Malam itu, tubuhnya bergetar bukan karena takut… melainkan karena keyakinan. Bukan lagi soal logika, tapi hasrat yang tak bisa dilawan.
“Percayalah,” bisiknya pelan, menatap matanya yang penuh gairah. “Malam pertamaku… akan aku persembahkan untukmu.”
Malam yang seharusnya suci berubah menjadi ledakan emosi, peluh, dan suara tertahan. Dalam kamar penuh bisu dan ranjang yang bergoyang pelan, dia menyerahkan segalanya—tanpa penyesalan, hanya keinginan yang tak terbendung.
Karena bagi mereka berdua… percaya adalah awal dari malam paling panas yang tak akan terlupakan.
Komentar